1.Pada tanggal 12 September 2008, bertempat di rumah Marajani Hutasuhut glr. Malim Raja di Desa Lobulayan Sigordang, dilaksanakan Rapat/musyawarah pembentukan Parsadaan untuk marga Hutasuhut dohot anak boru.
Peserta yang hadir merupakan utusan dari desa atau kelurahan atau wilayah yaitu: utusan dari Desa Lobulayan, STobotan,Sibangkua, Simaninggir, Sitinjak, Siloung, Hutabaru, Panobasan, Binanga, Aek Pasir, Purbatua Batang Angkola, Kelurahan Sipirok, Anturmangan (Wilayah Tapanuli Selatan), Desa Palopat Maria, Hutaimbaru, Losungbatu, Sabungan Sipabangun, Siharangkarang, Hutapadang, Sadabuan, Kelurahan Wek I,
Wek IV, Kelurahan Sitamiang dan Desa Manunggang (wilayah Pemerintah Kota Padangsidimpuan.
2. Pada tanggal 01 Oktober 2008 bertempat di Desa Lobulayan Sigordang, dilaksanakan Rapat/musyawarah dan sekaligus Pendeklarasian berdirinya Parsadaan dengan nama "PARSADAAN MARGA HUTASUHUT POMPARAN PATUAN SORIPADA DIATTJE DOHOT BORUNA". Pertemuan ini dihitung sebagai Pertemuan Akbar Pertama (I). Jumlah yang hadir pada pertemuan Pertama sekitar 400 orang, terdiri dari marga Hutasuhut dan anak borunya meliputi Wilayah Tapanuli Selatan, Kota Padangsismpuan, Kabupaten Padanglawas dan Pekanbaru Propinsi Riau. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Parsadaan tertuang dalam Akte Notaris Edy Anwar Ritonga, SH, MKn, No.05 Tahun 2011.
3.Pertemuan Akbar Kedua (II) dilaksanakan pada tanggal 19 April 2009, bertempat di Desa Purbatua, Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan.Jumlah yang hadir sekitar 700 orang terdiri dari marga Hutasuhut dan anak borunya meliputi wilayah Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan dan Pekanbaru Riau.Habis acara dilanjutkan dengan menjiarahi makam Oppung yang menurunkan marga Hutasuhut di Desa Purbatua dan sekitarnya.
4. Pertemuan Akbar Ketiga (III) dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2009, bertempat di Desa Siloung Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan. Jumlah yang hadir sekitar 1000 orang, yaitu dari wilayah Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan. Habis Acara dilanjutkan dengan jiarah ke makam ompu yang menurunkan marga Hutasuhut yang disebut Hutasuhut Siloung, yang berserakan dimana-mana, termasuk sebagian pulang ke Lobulayan.
5.Pertemuan Akbar Keempat (IV) dilaksanakan pada tanggal 18 April 2010, bertempat di Desa Huta Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, Pemerintah Kota Padangsidimpuan, Jumlah yang hadir sekitar 1500 orang, yaitu dari wilayah Kota Padangsidimpuan, Tapanuli Selatn, Kabupaten Mandailing Natal dan Pekanbaru Riau.Habis Acara dilanjutkan dengan jiarah ke makam Datu Oloan terletak di Desa Huta Padang. Sebagaimana diketahui bahwa Datu Oloan adalah anak dari Mangaraja Soambangon dan menurunkan marga Hutasuhut yang disebut Hutasuhut Sitandiang. Pomparannnya menyebar, baik dari Sitandiang Sipirok maupun dari Huta Padang. (lihat photo).
6.Pertemuan Akbar Kelima (V) dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2010, bertempat di Desa Simaninggir Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.Jumlah yang hadir sekitar 1700 orang, yaitu dari wilayah Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Mandailing Natal dan Pekanbaru Riau. Habis acara dilanjutkan dengan jiarah ke makam ompu yang menurunkan marga Hutasuhut di Desa Simaninggir dan sekitarnya.Sebagaimana diketahui bahwa Desa Simaninggir dibuka oleh Hutasuhut (bona bulu).
7. Pertemuan Akbar Keenam (VI) direncanakan dilaksanakan pada tanggal 24 April 2011, bertempat di Desa Aek Pasir Kecamatn Marancar. Diminta Kepada Kahanggi maupun anak boru kami baik yang sudah menjadi anggota Parsadaan maupun yang belum, dimanapun berada, kami undang kiranya berkenan hadir pada Acara Pertemuan Akbar Marga Hutasuhut tersebut.
Tujuan Dibentuknya Parsadaan Marga Hutasuhut Pomparan Patuan Soripada Diattje Dohot Anak Boruna adalah:
1. Menjalin hubungan kekeluargaan antara sesama anggota parsadaan.
2. Meningkatkan Sumberdaya manusia anggota, berwawasan luas, punya pisi kedepan, beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Agar dapat mengenal bagi yang belum kenal dan mengeratkan silaturrami bagi yang sudah kenal sehingga tercipta persatuan dan perasaan bersaudara bagi sesama marga Hutasuhut dan anak borunya.
4.Menghilangkan pengkotak-kotakan marga Hutasuhut, kalaupun
ada sebutan Hutasuhut Sitandiang, Sipirok, Siloung, Binanga, Purbatua, Atturmangan dan lain -lain hanyalah sebutan berdasarkan sebaran belaka, tidak merupakan kehebatan atau kelemaha dari Hutasuhut yang lainnya. Kalaupun ada siangkaan dan Sianggian hanyalah berdasarkan kelahiran kedunia ini, tidak merupakan kelebihan atau kelemahan dan tidak perlu jadi pertentangan. Prinsipnya, Setiap yang bermarga Hutasuhut atau turunan boru Hutasuhut semua sama yaitu Pomparan Patuan Soripada Diattje..
5. Menghindari terjadinya perkawinan sesama marga Hutasuhut.
Ruang Lingkup Kegiatan Parsadaan Marga Hutasuhut Pomparan Patuan Soripada Diattje Dohot Anak Boruna:
1. Merupakan Wadah komunikasi dan interaksi sesama anggota parsadaan, baik dalam kondisi Suka Cita (siriaon) maupun kondisi Duka Cita (siluluton).
2 .Kegiatan Rohani dan Sosial.
3 .Mencari, menemukan dan memahami simbol-simbol leluhur yang menurunkan marga hutasuhut.
4. Memelihara makam leluhur.
5. Melakukan Pertemuan Akbar setiap 6 bulan dengan tempat berpindah-pindah.
Hutasuhut Sedunia suksessss......Dunia Akhirat
BalasHapusAu napedo masuk tu buku godang biamai
BalasHapusMantab salam persaudaraan
BalasHapusBerapa putra Mangaraja soembangon
BalasHapus